pedagang batik
pedagang batik (sumber: Antara)
Kurang lebih 800 pedagang batik dari seluruh lokasi dari nusantara berkumpul.

Sudah dua tahun Pusat Batik Nusantara (PBN) di mall Thamrin City Jakarta Pusat beroperasi. Sebagai pusat batik terlengkap, PBN menyediakan berbagai macam pakaian batik, kain batik dan barang-barang bermotif batik dari berbagai daerah di nusantara.

Hadirnya PBN merupakan bagian komitmen dari Thamrin City yang berlokasi 100 meter dari Bundaran Hotel Indonesia itu untuk mengangkat batik yang merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia.

Chief Marketing Officer Comercial IB Kusumajati mengemukakan PBN awalnya beroperasi setiap Jumat-Minggu. Kemudian sejak Rabu-Minggu.

"Karena melihat tingginya animo masyarakat terhadap produk batik, serta dengan semakin dikenalnya zona Pusat Batik Nusantara di Thamrin City, kini zona itu dapat dikunjungi masyarakat setiap harinya," kata Kusumajati di Jakarta, hari ini.

Ia menjelaskan dalam Hari Ulang Tahun ke-2 ini, PBN mengusung tema "Wujudkan Batik Menjadi Trend Dunia". Harapannya, batik sebagai warisan budaya Indonesia dapat menjadi sesuatu yang sangat dihargai, dikenal bahkan menjadi tren dan Kebanggaan serta dicintai seluruh lapisan masayarakat dunia.

Syaiful Rizal salah satu pengrajin Batik Tanjung Bumi asal Madura mengatakan bahwa telah memasuki tahun ke tiga membuka usahanya di Thamrin City ini. Menurutnya, perkembangan usahanya cukup baik.

"Dulu saya hanya memiliki pengerajin 3 desa sekarang pengrajin satu kecamatan dan dari segi ekonomi juga mereka sudah sangat terbantu,” ujarnya.

Glen Hendra Gunadirdja CEO Thamrin City dalam sambutannya mengatakan sejak dirintis dua tahun lalu hingga ini tidak kurang 800 pedagang batik telah bergabung. Hal ini menjadikan Thamrin city sebagai pusat perbelanjaan yang terbanyak dan terlengkap di Indonesia dalam pedagang maupun jenis variasi batik.

“Di sini dapat dijumpai batik dari berbagai pelosok nusantara, mulai dari Batik Yogya, solo, Pekalongan, Madura, Cirebon dan Lasem,” ungkap Glen.